Jumat, 20 April 2018

Resah


Image result for gambar resah hati
oleh: Nin Wahyuni

Resahkah yang membuatku sulit terpejam? Malam selalu mencekam setiap aku hendak pejamkan mata.

Siapa yang menjadi hantu sekarang? Masa lalu kah? Atau masa depanku kah?
Sepertinya aku harus kembali bertanya pada hatiku lagi.

Perihal masa lalu, aku sudah memaafkan diri sendiri. Tak lagi terbayang kesalahan yang membuatku sulit terpejam. Ya, sejak aku berani membagi bebanku.

Berarti perihal masa depan. Mungkin seperti itu lebih tepatnya. Berkali-kali aku berusaha mengusir kenyamanan yang ada padanya. Berkali-kali aku berusaha tidak menghubunginya atau hanya sekedar mengirim pesan ,”Hay”. Hanya saja satu kata darinya membuatku kembali ingin berlama-lama berbicara.

Aku takut semua kenyamanan itu hanya kembali menjadi kenangan. Kenangan yang berkali-kali harus menjadi hal yang melukai, seperti sebelumnya.
Malamku menjadi resah. Tentang rasa takut, gelisah, dan racun pikiran lainnya yang membuatku begitu mudah terbangun. Mendadak berbagai macam pikiran diluar fokusku berdatangan. Menjelma monster-monster menakutkan.

Resah.
Ingin kuusir resah yang tiap kali membrondong pikiranku. Setiap kali itu juga dia orang pertama yang aku hubungi. Hanya sekedar mengatakan “Aku mulai merasa takut”. Hanya berkali-kali juga pesan itu tak banyak sampai padanya.

Allah…bukan diri tak percaya takdir-Mu. Bukankah aku selalu mengadukannya pada-Mu? Disetiap hening malam ketika Engkau membangunkanku. Berkali-kali meminta hanya pilihan-Mu yang datang padaku.

Resah.
Aku begitu resah jika kembali terjatuh, dan aku lupa bagaimana bangkit. Aku masih begitu rapuh mempertahankan imanku. Aku tidak ingin dia yang kuanggap baik, menjadi sebab runtuhnya percayaku pada cinta-Mu—seperti sebelumnya.

Bantul, 20 April 2018—Menanti Hujan Reda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar