oleh: Nin Wahyuni
Guys…akhirnya aku dapat menggoreskan
kembali kata-kataku dalam kanvas monitor. Aku ingin kembali bercerita mengenai
diriku yang mungkin gak terlalu penting, tapi penting buatku sebagai
pengingat—bahwa hari ini, pagi ini aku sungguh menemukan kembali kebahagiaanku.
Kenapa aku bilang baru menemukan
kembali kebahagiaanku? Karena setelah perjuangan panjang itulah aku baru
merasakan awal dari kebahagiaanku kembali. Ternyata bahagia tak sesederhana
yang aku bayangkan dan tak sesederhana yang aku katakan selama ini. Bahagia itu
butuh perjuangan guys...
Entah sudah lebih dari sepekan,
hidupku begitu berantakan. Semua serba kemrungsung dan senyum aja terkadang
dipaksakan, padahal senyum adalah bagian dari ibadah. Iya kan? Sampai ada yang
bilang, “kok udah dua kali pertemuan ini aku lihat kamu kurang semangat?” waah…
ada yang perhatian nih…ehemmm…(emang sekusut apa sih wajahku?). Tapi pagi ini, aku memulai hariku dengan begitu indah, begitu cerah,
secerah mentari yang saat ini belum bersinar.
Manusia memang memiliki kadar
keimanan yang seperti gelombang, kadang naik kadang turun. Begitupun denganku.
Setelah mengalami pasang surut yang terlalu lama, rasanya jiwaku mulai berontak
dan teriak “WOYYY BANGUUUUN!” lelah sekali rasanya kalau harus hidup tanpa
semangat. Seperti istilah “hidup segan mati tak mau”. Hidup kan harus dinikmati
sebagai fitrah dan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah, iya kan?
Udahlah lupakan galaunya, dan mulai action lagi. Jangan jadi manusia paling
menderita deh, karena kalau dipikir-pikir semua orang juga punya masalah.
Sebenernya yang bikin aku gak
semangat tuh bukan karena padatnya organisasi, tugas-tugas kuliah, mata kuliah
yang menguras pikiran dan materi, bukan jadwal ngajar, bukan cucian yang
numpuk, bukan dompet yang isinya tipis, bukan juga karena putus cinta(kan gak
punya pacar), dan bukan juga karena di PHP cowok gak jelas (emang ada yang PHP? enggak sih). Tapi karena sering telat shalat shubuh, sering lupa tadarus, sering
nglewatin shalat malam, dan lama gak nulis buat kalian, wahai teman-temanku.
Rasanya hidup itu kosong jika tak dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat terkhusus terlupa untuk ibadah. Selain itu hidup terasa monoton jika tak dibagikan. Dan hari ini, pagi ini, aku berhasil memaksa tubuhku untuk terbangun lebih awal setelah berhari-hari mencoba namun gagal. Bagiku butuh perjuangan untuk melewati semuanya. So, bahagia itu butuh perjuangan kan?
Dan, semua ini tak bisa kulakukan
sendiri. Banyak orang-orang terdekat yang selalu memberi motivasi. “Ayo Ning
kita bangkit sama-sama” itu kata mereka padaku.
Salah seorang teman juga mengingatkan
tentang QS. At-Taubah ayat 40: “…Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya
Allah beserta kita…” ini menunjukkan bahwa Allah takkan membiarkan hamba-hamba-Nya
bersedih, melainkan cara Allah mendekati dan memberikan kasih sayang-Nya. Bisa
jadi teguran agar kita segera ingat dan kembali mengingat-Nya.
Dan, aku juga tersadar mungkin selama
ini sudah banyak salah dan maksiat yang kulakukan, yang membuatku susah bahagia.
Untuk itu, meminta maaf dan memaafkan sesuatu yang sudah terjadi itu lebih
indah. Karena menjemput kebahagiaan itu tak mudah, maka saling memaafkanlah
supaya hidup lebih bahagia.
Dan aku sungguh bahagia untuk hari
ini. Semoga kalianpun juga merasakan kebahagiaan seperti yang aku rasakan, atau
lebih bahagia dariku. wahai Akhi, wahai ukhti sebenernya aku hanya ingin
berpesan: jangan lewatkan waktu pagi dengan masih berselimut, jangan pula
lewatkan kekosongan dengan tak membaca ayat-ayat suci-Nya. Juga jangan lewatkan
canda ceria bersama seseorang yang kau cintai dan sayangi. Karena, kita hidup
bukan sebagai makhluk individual, tapi makhluk sosial yang butuh interaksi.
Catatan ini kubagikan agar aku tak
lupa bahwa hari ini aku memulai hariku dengan cerah dan bahagia. Dan, tak
pernah ada maksud ber-riya’ atau ber-pamer. Semoga akhi dan ukhti yang di
rahmati Allah juga selalu bahagia dan kita bersama-sama berfastabiqul khairat.
Terakhir, jangan lupa awali segala
aktivitas dengan Bismillah…J
Semoga keberkahan selalu menyertai
langkah kita…aamiinJJJ
##Latepost
Bantul, 18 November 2015, di tulis di pagi yang ceria sebelum mentari bersinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar