google.com
oleh : Putri Azalea
Pengalaman
curhat pertama kali sama Ibu tentang ‘cinta yang kandas’. Dan, fyi my mom
didn’t has experience about broken heart because of love.
Yaah, ketika
aku memutuskan untuk curhat masalah itu -dengan berbagai macam pertimbangan dan
gejolak diriku sendiri- akhirnya aku memberanikan diri untuk bercerita dari
awal mulai kisah ku, sampai hal yang menyedihkan. Oke, aku bukan mau cerita
masalah apa yang aku curhatkan ke Ibu. Tapi masalah ‘the power of mother’s
hand’.
Karna Ibu
belum pernah mengalami patah hati seperti yang aku rasakan saat itu, Ibu cuma
bisa mengelus-elus kepalaku di atas pangkuannya. Sampai beberapa menit aku cuma
bisa nangis, dan Ibu nungguin sampai aku sedikit tenang. Dan yah... meskipun
aku belum cerita sama sekali, aku udah merasa tenang dan ringan. Ketika aku
slesai cerita, Ibu hanya menanggapi dengan kembali bertanya ‘sesholeh apa orang
yang kamu ceritakan itu’?. Dan kata-kata itulah yang menjadi kekuatan aku untuk
bangkit dari masa lalu. Sampai sekarang ketika tiba-tiba ingat ‘dia sudah
bahagia’ dan melow, kata-kata Ibu itu yang aku ingat. Dan nasihat Ibu
meskipun ada kesamaan dengan nasihat teman-teman, tapi rasanya beda. Langsung
nancep aja di hati. Dan tetiba clear aja masalahnya.
Hmmm.. Dan
setelah selesai cerita dan tambahan nasihatnya, rasanya udah gak ada beban
lagi.
Dan yang
tambah aku bangga masih bisa curhat sama Ibu adalah, meskipun Ibu tidak
merasakan sakitnya aku, tapi tetap ada air matanya yang menetes. Katanya saat
itu ‘Ibu memang tidak pernah dan tidak tau bagaimana kamu. Ibu hanya bisa
membantu dengan ikut nangis’. Melted banget rasanya. Dan aku jadi malu.
Masa iya aku mau nangis terus cuma masalah kayak gitu.
Dan di akhir
nasihatnya beliau berpesan ‘Laa khaula wala quwwata illaa billah’.
Percaya sama kekuatan Allah.
Dan salah
satu kekuatan Allah itu muncul dari diri seorang Ibu.
Maka,
bersyukurlah kalian yang masih ada tempat untuk menuangkan cerita-cerita
kehidupanmu -baca Ibu.
Ibu adalah
teman, sahabat yang tidak pernah merasa lelah ketika kamu ingin bercerita. Di
tengah malam waktunya istirahat, saat siang di sela-sela istirahatnya, atau di
pagi hari sebelum Ibu memulai aktifitasnya, Ibu akan selalu siap menjadi
tempatmu mencurahkan isi hati, setelah Allah Yang Maha Segalanya pastinya.
Ada yang
punya pengalaman juga gimana ‘the power of mom?’ Kuy berbagi ceritanya 😄
____SELESAI___
***
Alhamdulillah
dapat nutrisi tulisan dari teman.
Maaf sedikit
edit, ya. Terus menulis. keep Fighting!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar