Rabu, 07 Desember 2016

cerbung: Cerita Hujan


            Entah, hujan begitu indah untukku. Mengalirkan kesegaran dan kesejukan dari penat. Mengembaikan lagi harapanku yang lekang. Disitu, wajah yang tak ingin kuiingat kembali terbayang.
            Ya, kau datang. Dalam bayangan pada hujan. Tetes air yang merasuk jiwa seolah menyusupkan rindu akan hadirmu. Dan kau, seolah tahu gema rinduku.
            “Akhirnya aku menemukanmu disini.” Sontak suara itu membuatku kaget. Antara girang dan bingung berpadu dalam ruang rindu di sudut hati.
            “Aku mendengar bisikan,” katamu dengan pandangan misterius kearahku. Aku gugup dan melempar jauh pandanganku. Menghindari mata buasmu.
            “Apa benar kau merindukanku? Menyebut namaku?” katamu lagi sambil terus menyusur arah pandang mataku.
            “Mmmm…apaan sih. Enggak!” ketusku dengan segera meninggalkannya. Rasanya ingin berlari menjauh sejauh-jauhnya. Berteriak sekencangnya berlomba diantara gemuruh hujan.
            Segala yang tersimpan dalam hati seolah sudah terbaca. Bahwa aku, mulai merindukan sosok misterius itu. Yang selalu hadir ketika hujan berjatuhan menempa bumi. Seakan hujan benar dengan rahmatnya. Hadir dengan segala keindahan.

            Dia selalu ada dalam setiap hujanku. Dan aku berharap, cerita hujan—antara aku dan dia tak memiliki akhir. 

***Bagian 3***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar