Rabu, 24 Juni 2015

Negeri Impian



oleh: Nin Wahyuni


Terlambung angan sesaat
Ketika semilir merasuk jiwa
Tertinggal penat dari riuh bisingnya kereta
Terbesit rasa hendak terbawa
Pada negeri impian masa depan
Negeri penuh impian tiada dusta, tiada nestapa
Negeri aman penuh sentosa
Dimana kelaparan tak mencekik rakyat kecil
Dimana suara kecil ditinggikan
Dimana tangan-tangan rendah digapai sejajar
Hukum tak lagi seperti pedang terbalik
Tumpul diatas, tajam dibawah
Yang menikam sadis rakyat kecil
Hukum bukanlah dagangan yang bisa diperjual belikan
Karena tak semua mampu membeli
Hukum bukanlah menentukan siapa yang kuat dan siapa yang lemah
namun menjunjung tinggi kepatuhan kepada Tuhan akan kebenaran dan keadilan


Neraka itu jauh…
Surga itu jauh…
Bagi mereka yang tak percaya Tuhan
Bertindak sewenang-wenang seolah Tuhan tak tahu
tak ingatkah kisah fir’aun yang lalim?
Menganggap dirinya sebagai Tuhan
Yang ditenggelamkan karena kesombongannya?
Negeri impian…
Negeri dengan kepemimpinan yang adil
Laksana Rasulullah, umar, dan khulafaurrasyidin lainnya
Menjunjung hukum sesuai syariat
Bukan model liberal, komunis, maupun kapital
 Negeri impian…
Yang masih jauh dari angan
Masih terselubung kabut perebutan kekuasaan

Negeri Impian...
Oh, Kapankah???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar