Minggu, 07 Juni 2015

Lawan Dirimu, And Do An Action!!!


Oleh: Nin Wahyuni

Siapa sih yang gak pernah ngrasa sakit? Siapa yang hidupnya gak pernah punya masalah? Terkadang kita menakutkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Terkadang kita terlalu memikirkan sesuatu yang sebenernya gak penting. Waktu yang kita punya hanya 24 jam sehari, So buat apa memikirkan hal-hal yang gak penting. Do an Action, kawan!!!
Semangat seseorang dalam melakukan sesuatu pasti mengalami fluktuatif, terkadang terlalu bersemangat, terkadang begitu malas untuk memulai sesuatu. Paksa, dan Lawan dirimu! Karena segala yang terjadi merupakan sebab-akibat yang kita lakukan.
Analogi untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah Hukum Newton I: “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”. 
S F = 0   
Mengapa gaya sama dengan nol? Hal itu terjadi karena percepatan (a) = 0 yang disebabkan karena kecepatan (v)=0 (diam), atau v= konstan.
Hukum Newton I ini sering dikenal sebagai Hukum Kelembaman atau Inersia. 
Lembam, kalau saya lihat di KBBI, diartikan sebagai ‘lamban’, atau ‘malas’. Jadi, dari Hukum Newton I ini, jika dikaitkan dengan aktifitas manusia sehari-hari, bisa ditarik kesimpulan, bahwa:

"... jika seseorang terbiasa lembam/malas, maka dia akan tetap malas. Sebaliknya, jika dia telah terbiasa rajin, maka dia akan tetap rajin. Hal tersebut akan berubah jika ada gaya yang mengubahnya." 
Jadi, orang yang dalam keadaan tak bergerak, alias diam, memang akan SANGAT SULIT memulai bergerak. Sementara, orang yang sudah senang bergerak, biasanya justru akan sangat sulit untuk diam. 
Catatan Afifah Afra

           
Terkadang orang malas dengan sesuatu yang menyibukkan sehingga kehilangan waktu senggang untuk beristirahat. Hal itulah yang akhirnya membuat mesin-mesin dalam tubuh kita dingin dan kaku untuk bergerak cepat. Berbeda dengan orang yang selalu aktif bergerak, ia akan merasa aneh ketika berhenti. Disaat kesibukan dan tugas menumpuk, bagi orang yang terbiasa rajin, ia akan semakin bersemangat dan selalu ingin melakukan hal-hal lebih.
            Aku pun merasakan hal itu. Sejak aku kuliah, aku aktif organisasi. Disitu aku merasakan banyak sensasi rasa dan warna-warni kehidupan. Kalau dulu aku bilang ‘Aarghh…aku benci hidup monoton! Aku gak punya temen!’ itu sih dulu. Sekarang kata-kata itu udah pergi kelaut. Aku menikmati hidupku. Banyak pengalaman yang aku dapat. Banyak rasa kucicipi, mulai dari asam, manis, asin, pahit getir, dan banyak rasa campur aduk yang aku sendiri bingung menyebutnya. Banyak juga warna yang setiap hari mengganti background kehidupanku. Sekali lagi, inilah lembaran baru yang kujalani saat ini, yang membuat aku sangat menikmati hidup.
            Pernah, ketika lagi sibuk-sibuknya jadi panitia Tarbiyah Fair, sebagai panitia inti aku sampai gak bisa tidur karena banyak hal terfikirkan. Berbarengan dengan itu, tugas kuliah menumpuk. Sangat menumpuk! Ditambah dengan ujian yang nyempil diantara kesibukanku. Bisa bayangin gak tuh???
            Waktu acara Bakti sosial di Kulon Progo, sampe bawa-bawa laptop. Niatnya sih mau ngerjain tugas, ehh buku referensinya ketinggalan. Mana aku orangnya panikan, yah semuanya jadi ribet deh. Untung ada jurnal penolong yang udah aku download. Dengan PD aku ngarang indah, padahal perintahnya adalah membuat karya ilmiah. Gubrakkk!!! Aku udah pesimis banget kalau bakal gak kepilih buat presentasi. Iyalah pesimis, ngerjain makalah ilmiah ditengah-tengah acara baksos dan bisa ngerjain diatas jam 9 malam. Gak Cuma aku sih yang sibuk ngerjain tugas makalah ilmiah itu, tapi semua panitia angkatan 2013—angkatanku. Jadi malam itu semua panitia jamaah nglembur tugas. Ada yang sampe gak tidur semalaman. Kalau aku masih mikir, buat apa lembur nyampe gak tidur, toh masih ada satu malam.
            Aarrgghh… perhitunganku salah! Satu hari sebelum hari H ada masalah, ternyata pulang dari tempat baksos jam 12.30 malam. Pikiran jadi panic, mana makalah belum kesusun rapi. Alhasil jam 1 mulai ngerjain tugas nyampe shubuh, padahal paginya acara Tarbiyah Fair belum slesai, dan itu acara divisiku. OMG! Makin pesimis makalahku yang kepilih. Padahal waktu pertama dikasih tugas bikin makalah ilmiah aku udah semangat banget, ehhh endingnya nyungslep.
            But, tiba-tiba Hpku berdering bikin aku spontan berteriak. Ternyata aku kepilih buat presentasi. Aarrgghh lagi-lagi aku dihadapkan dengan persoalan sulit. Disaat aku tak yakin dengan diriku, ternyata kesempatan itu datang. Saat itu pula aku sedang dihadapkan dengan kepanitiaan lagi. Lagi…lagi…dan lagi, aku menjadi orang sok sibuk. Tapi itulah mengapa aku terkadang tak mengerti dengan keadaanku. Ketika sedang sibuk-sibuknya, justru banyak hal yang bisa kudapatkan. Ibarat peribahasa, satu dua pulau terlampaui. Bukan berarti aku merasa hebat. Aku tetap seorang Ning, bukan superwomen, Saras 008, ultramen, apalagi supermie. Bukan!
            Semangat itu ibarat keimanan yang fluktuatif. Terkadang On berlebih, terkadang Low nya super Lola! Hanya gara-gara ujian statisti gak bisa dan gak bisa nyontek, semua semangat yang udah didapat itu langsung redup. Bukan gak bisa nyontek, tapi Allah gak ngizinin! Selalu aja ada yang nahan, padahal teman-temanku pada bisa nyontek tuh. Kenapa aku gak boleh? Tanganku kaku buat nulis jawaban teman, Alhasil kalo gak keluar cepet ya keluar paling bontot. Bukan karena bisa, tapi Cuma baca soal yang ga bisa dipecahin, mana salah ngolah data, lagi. bikin galau akuuut!!! Keluar ruangan pasti lari cari ruangan sepi, yang enak buat nangis. Cengeng amat sih, lo? Iyalah, sakitnya tuh disini!(nunjuk dada).
            Sejak saat itu semangatku Drop out. Di kelas jadi ngrasa paling bodoh(padahal enggak juga sih). Jadi minder buat aktif. Serba jadi orang paling panic. Terlebih lagi, jadi pendiem. Banyak melayang-layang pikiran buruk yang melintas tanpa permisi. Itu mengganggu sekali. Tugas yang numpuk tak lagi kupedulikan. Ahh, masa bodoh.  ‘Aku lagi galau’ itu yang selalu aku katakan pada diriku. Di depan laptop bukannya ngerjain, ehh malah Cuma ngliatin layar. Dasar, galau merusak suasana!!!
            Mesin-mesin yang biasanya rajin bekerja mendadak dingin, susah digerakkan. Lamban deh jadinya. Sering ngeluh pula sekarang. Semangat pudar. Ini nih gejala penyakit baruku. MALAS.
            Iseng aku curhat sama temen. Ehhh malah diceramahin. Katanya jiwaku kosong, butuh asupan. Dalam hati, nih orang kaya paranormal, ya? Tapi bener sih. Aku ngrasa hampa, kosong, dan seolah-olah apa yang ada didekatku menjauh. Aku sering ngrasa sendiri ditempat ramai sekalipun. Pikiranku berhasil memenjarakanku untuk jalan ditempat, menghadapi masalahku.
            Lagi-lagi temanku itu membakar emosiku dengan Do an Action, Ning! Gini katanya: “Ning, biasanya orang kaya gitu tu pasti ada sesuatu penyebabnya… pasti ada emosional yang keganggu. Biasanya kamu kan pemimpi to, kamu tinggal dimana mimpi-mimpimu kok bisa malas gitu. Ayo semangat lagi…kalo males-malesan gimana mau terbang tinggi… bintang itu takkan datang menghampirimu kecuali kamu sendiri yang mendatanginya.” Aku jadi pengen nangis bombai. Iya aku punya mimpi, dan aku punya harapan. Ketika aku merasa sakit hati dengan keadaanku, seharusnya aku berusaha lebih keras untuk menjadi orang yang berbeda, dengan menghargai apa yang aku miliki, dan menghargai apa yang sudah aku raih. Nilai bagus itu memang penting, tapi nilai bagus bukan segalanya. Sekali lagi, lawan dirimu dan do an action.

Allah mengizinkan kita disakiti agar esok kita tahu cara mengobati orang yang terluka. Allah membuat kita menangis agar esok kita mampu menghibur orang yang bersedih.
Allah menjadikan kita manusia yang dikaruniai kelebihan dan kekurangan agar kita bersyukur dan berdoa serta saling membutuhkan dengan sesama manusia.
Setiap ujian yang melanda adalah pembelajaran agar kita semakin bijak dan dewasa.
Sesungguhnya nikmat yang terbaik adalah segala kejadian yang membawa kita semakin dekat pada-Nya betapapun itu sangat menyakitkan hati.
Ya Allah beri kami kekuatan untuk mengasihi, untuk memaafkan.
Jangan beri kami kekuatan untuk menyalahkan keadaan tapi beri kami kekuatan untuk menghadapi kenyataan dan bisa memetik hikmah dari setiap kejadian.
Oleh Ustadz Al-Habsyi
 
            Yah, terkadang kejujuran itu menyakitkan. Gak enak. Pahit. Tapi dibalik semua itu pasti ada buah yang akan dipetik, entah itu kapan. Temanku itu melanjutkan ceramahnya: “Allah tak pernah tidur, jujur itu yang utama,,,karena gak semua orang mampu. Bersabarlah dan belajarlah ikhlas maka kelak Allah akan menggembirakanmu. Allah tidak pernah salah memilih hambanya yang setia…yakinlah pada dirimu. Ingat, apa yang kamu lakukan hari ini adalah bekal eksistensi hari hari esok. Allah menguji kesungguhnamu, Ning… rasa takut itu bukan untuk dijauhi, tapi untuk dilawan… karena apabila kamu tidak mau menghadapinya, maka seumur hidupmu hanya akan dipenuhi ketakutan.” Itulah gunanya teman, selalu mengingatkan ketika kita lupa, dan ada untuk tertawa bersama ketika senang.
            Hal yang kemudian membangkitkan lagi semangatku adalah: “Masih ingat tidak Ning… kamu dulu waktu SMP pernah ngalahin saya hlo, prestasimu dulu pernah ngalahin saya… ingat waktu kelas satu dulu, saya ranking 13 kan… dan kalian malah dapat ranking 5 besar. Menurutmu bagaimana perasaanku saat itu? sama, Ning sakit juga, apalagi ada yang bilang gini… kamu ini pinter beneran gak sih, jangan-jangan Cuma bohong ya. Gimana kalo kamu jadi saya waktu itu? tapi apakah saya diam saja dan nangis terus nyerah gitu saja? Enggak! Saya melawan dan coba sabar. Dan akhirnya bisa kan saya bangkit dan bisa jadi salah satu siswa terbaik, kan?”
Teman, kamu menyadarkanku akan banyak hal. Ketika aku merasa down, aku mencari siapa orang hebat yang bisa memotivasiku, ternyata justru temanku sendiri. Seorang teman yang kusaksikan sendiri bagaimana perjuangannya untuk merangkak. Dimana cemooh selalu mendera. Tapi kini, kamu udah jadi orang hebat.
            Do an action! Itu yang kamu teriakkan dalam pesanmu. Meski hanya berupa tulisan tanpa irama, aku membaca seolah itu teriakan paling memekakan telingaku. Kau benar teman, sesungguhnya masalah itu ada dalam diri kita sendiri, dan kita sendirilah yang mampu merubahnya.
            Aku bukan sok suci hlo. Aku juga masih banyak belajar. Jujur itu emang susaaaaah buangeeet! Tapi, kalo gak dimulai sekarang, kapan lagi? ayo kita sama-sama belajar untuk membebaskan koruptor dalam diri kita. Jadilah orang hebat, bersih, dan jujur. Karena kita terlahir sebagai pemenang, rugi dong kalau kita gak pernah jujur sama diri kita sendiri. Menjadi luar biasa itu tidak selalu dibuktikan dengan nilai yang excellent. Justru, orang hebat itu adalah yang selalu mengalami kegagalan, karena dari kegagalan itu mereka banyak belajar dan memperbaiki kesalahannya. Sesuatu yang didapat secara instant, hilangnya juga cepet, hlo. Maka, dapatkan sesuatu itu dengan segala kemampuan dan potensi dirimu, dan menangkan setiap event dalam hidupmu, karena hidup itu perjuangan. Jadilah pemenang, dimanapun berada, dan kapanpun!?
           
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar