Oleh: Nin Wahyuni
Siapa sih yang gak pernah ngrasa sakit? Siapa yang hidupnya gak pernah
punya masalah? Terkadang kita menakutkan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Terkadang kita terlalu memikirkan sesuatu yang sebenernya gak penting. Waktu
yang kita punya hanya 24 jam sehari, So buat apa memikirkan hal-hal yang gak
penting. Do an Action, kawan!!!
Semangat seseorang dalam melakukan sesuatu pasti mengalami fluktuatif,
terkadang terlalu bersemangat, terkadang begitu malas untuk memulai sesuatu.
Paksa, dan Lawan dirimu! Karena segala yang terjadi merupakan sebab-akibat yang
kita lakukan.
Analogi
untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah Hukum Newton I: “Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya
yang bekerja untuk mengubahnya”.
S F = 0
Mengapa
gaya sama dengan nol? Hal itu terjadi karena percepatan (a) = 0 yang disebabkan
karena kecepatan (v)=0 (diam), atau v= konstan.
Hukum
Newton I ini sering dikenal sebagai Hukum Kelembaman atau Inersia.
Lembam,
kalau saya lihat di KBBI, diartikan sebagai ‘lamban’, atau ‘malas’. Jadi, dari Hukum Newton I ini, jika dikaitkan dengan
aktifitas manusia sehari-hari, bisa ditarik kesimpulan, bahwa:
"... jika seseorang terbiasa lembam/malas, maka dia akan tetap malas. Sebaliknya, jika dia telah terbiasa rajin, maka dia akan tetap rajin. Hal tersebut akan berubah jika ada gaya yang mengubahnya."
"... jika seseorang terbiasa lembam/malas, maka dia akan tetap malas. Sebaliknya, jika dia telah terbiasa rajin, maka dia akan tetap rajin. Hal tersebut akan berubah jika ada gaya yang mengubahnya."
Jadi,
orang yang dalam keadaan tak bergerak, alias diam, memang akan SANGAT SULIT memulai
bergerak. Sementara, orang yang sudah senang bergerak, biasanya justru akan
sangat sulit untuk diam.
Catatan Afifah Afra
Aku pun
merasakan hal itu. Sejak aku kuliah, aku aktif organisasi. Disitu aku merasakan
banyak sensasi rasa dan warna-warni kehidupan. Kalau dulu aku bilang
‘Aarghh…aku benci hidup monoton! Aku gak punya temen!’ itu sih dulu. Sekarang
kata-kata itu udah pergi kelaut. Aku menikmati hidupku. Banyak pengalaman yang
aku dapat. Banyak rasa kucicipi, mulai dari asam, manis, asin, pahit getir, dan
banyak rasa campur aduk yang aku sendiri bingung menyebutnya. Banyak juga warna
yang setiap hari mengganti background kehidupanku. Sekali lagi, inilah lembaran
baru yang kujalani saat ini, yang membuat aku sangat menikmati hidup.
Pernah,
ketika lagi sibuk-sibuknya jadi panitia Tarbiyah Fair, sebagai panitia inti aku
sampai gak bisa tidur karena banyak hal terfikirkan. Berbarengan dengan itu,
tugas kuliah menumpuk. Sangat menumpuk! Ditambah dengan ujian yang nyempil
diantara kesibukanku. Bisa bayangin gak tuh???
Waktu
acara Bakti sosial di Kulon Progo, sampe bawa-bawa laptop. Niatnya sih mau
ngerjain tugas, ehh buku referensinya ketinggalan. Mana aku orangnya panikan,
yah semuanya jadi ribet deh. Untung ada jurnal penolong yang udah aku download.
Dengan PD aku ngarang indah, padahal perintahnya adalah membuat karya ilmiah.
Gubrakkk!!! Aku udah pesimis banget kalau bakal gak kepilih buat presentasi.
Iyalah pesimis, ngerjain makalah ilmiah ditengah-tengah acara baksos dan bisa
ngerjain diatas jam 9 malam. Gak Cuma aku sih yang sibuk ngerjain tugas makalah
ilmiah itu, tapi semua panitia angkatan 2013—angkatanku. Jadi malam itu semua
panitia jamaah nglembur tugas. Ada yang sampe gak tidur semalaman. Kalau aku
masih mikir, buat apa lembur nyampe gak tidur, toh masih ada satu malam.
Aarrgghh…
perhitunganku salah! Satu hari sebelum hari H ada masalah, ternyata pulang dari
tempat baksos jam 12.30 malam. Pikiran jadi panic, mana makalah belum kesusun
rapi. Alhasil jam 1 mulai ngerjain tugas nyampe shubuh, padahal paginya acara
Tarbiyah Fair belum slesai, dan itu acara divisiku. OMG! Makin pesimis
makalahku yang kepilih. Padahal waktu pertama dikasih tugas bikin makalah
ilmiah aku udah semangat banget, ehhh endingnya nyungslep.
But,
tiba-tiba Hpku berdering bikin aku spontan berteriak. Ternyata aku kepilih buat
presentasi. Aarrgghh lagi-lagi aku dihadapkan dengan persoalan sulit. Disaat
aku tak yakin dengan diriku, ternyata kesempatan itu datang. Saat itu pula aku
sedang dihadapkan dengan kepanitiaan lagi. Lagi…lagi…dan lagi, aku menjadi
orang sok sibuk. Tapi itulah mengapa aku terkadang tak mengerti dengan
keadaanku. Ketika sedang sibuk-sibuknya, justru banyak hal yang bisa
kudapatkan. Ibarat peribahasa, satu dua pulau terlampaui. Bukan berarti aku
merasa hebat. Aku tetap seorang Ning, bukan superwomen, Saras 008, ultramen,
apalagi supermie. Bukan!
Semangat
itu ibarat keimanan yang fluktuatif. Terkadang On berlebih, terkadang Low nya super
Lola! Hanya gara-gara ujian statisti gak bisa dan gak bisa nyontek, semua
semangat yang udah didapat itu langsung redup. Bukan gak bisa nyontek, tapi
Allah gak ngizinin! Selalu aja ada yang nahan, padahal teman-temanku pada bisa
nyontek tuh. Kenapa aku gak boleh? Tanganku kaku buat nulis jawaban teman,
Alhasil kalo gak keluar cepet ya keluar paling bontot. Bukan karena bisa, tapi
Cuma baca soal yang ga bisa dipecahin, mana salah ngolah data, lagi. bikin
galau akuuut!!! Keluar ruangan pasti lari cari ruangan sepi, yang enak buat
nangis. Cengeng amat sih, lo? Iyalah, sakitnya tuh disini!(nunjuk dada).
Sejak
saat itu semangatku Drop out. Di kelas jadi ngrasa paling bodoh(padahal enggak
juga sih). Jadi minder buat aktif. Serba jadi orang paling panic. Terlebih
lagi, jadi pendiem. Banyak melayang-layang pikiran buruk yang melintas tanpa
permisi. Itu mengganggu sekali. Tugas yang numpuk tak lagi kupedulikan. Ahh,
masa bodoh. ‘Aku lagi galau’ itu yang
selalu aku katakan pada diriku. Di depan laptop bukannya ngerjain, ehh malah
Cuma ngliatin layar. Dasar, galau merusak suasana!!!
Mesin-mesin
yang biasanya rajin bekerja mendadak dingin, susah digerakkan. Lamban deh
jadinya. Sering ngeluh pula sekarang. Semangat pudar. Ini nih gejala penyakit
baruku. MALAS.
Iseng
aku curhat sama temen. Ehhh malah diceramahin. Katanya jiwaku kosong, butuh
asupan. Dalam hati, nih orang kaya paranormal, ya? Tapi bener sih. Aku ngrasa
hampa, kosong, dan seolah-olah apa yang ada didekatku menjauh. Aku sering
ngrasa sendiri ditempat ramai sekalipun. Pikiranku berhasil memenjarakanku
untuk jalan ditempat, menghadapi masalahku.
Lagi-lagi
temanku itu membakar emosiku dengan Do an Action, Ning! Gini katanya: “Ning,
biasanya orang kaya gitu tu pasti ada sesuatu penyebabnya… pasti ada emosional
yang keganggu. Biasanya kamu kan pemimpi to, kamu tinggal dimana mimpi-mimpimu
kok bisa malas gitu. Ayo semangat lagi…kalo males-malesan gimana mau terbang
tinggi… bintang itu takkan datang menghampirimu kecuali kamu sendiri yang
mendatanginya.” Aku jadi pengen nangis bombai. Iya aku punya mimpi, dan aku
punya harapan. Ketika aku merasa sakit hati dengan keadaanku, seharusnya aku
berusaha lebih keras untuk menjadi orang yang berbeda, dengan menghargai apa
yang aku miliki, dan menghargai apa yang sudah aku raih. Nilai bagus itu memang
penting, tapi nilai bagus bukan segalanya. Sekali lagi, lawan dirimu dan do an
action.
Allah mengizinkan kita disakiti agar esok kita tahu cara mengobati orang
yang terluka. Allah membuat kita menangis agar esok kita mampu menghibur orang
yang bersedih.
Allah menjadikan kita manusia
yang dikaruniai kelebihan dan kekurangan agar kita bersyukur dan berdoa serta
saling membutuhkan dengan sesama manusia.
Setiap ujian yang melanda
adalah pembelajaran agar kita semakin bijak dan dewasa.
Sesungguhnya nikmat yang terbaik
adalah segala kejadian yang membawa kita semakin dekat pada-Nya betapapun itu
sangat menyakitkan hati.
Ya Allah beri kami kekuatan
untuk mengasihi, untuk memaafkan.
Jangan beri kami kekuatan untuk
menyalahkan keadaan tapi beri kami kekuatan untuk menghadapi kenyataan dan bisa
memetik hikmah dari setiap kejadian.
Oleh Ustadz
Al-Habsyi
Yah,
terkadang kejujuran itu menyakitkan. Gak enak. Pahit. Tapi dibalik semua itu
pasti ada buah yang akan dipetik, entah itu kapan. Temanku itu melanjutkan ceramahnya:
“Allah tak pernah tidur, jujur itu yang utama,,,karena gak semua orang mampu.
Bersabarlah dan belajarlah ikhlas maka kelak Allah akan menggembirakanmu. Allah
tidak pernah salah memilih hambanya yang setia…yakinlah pada dirimu. Ingat, apa
yang kamu lakukan hari ini adalah bekal eksistensi hari hari esok. Allah
menguji kesungguhnamu, Ning… rasa takut itu bukan untuk dijauhi, tapi untuk
dilawan… karena apabila kamu tidak mau menghadapinya, maka seumur hidupmu hanya
akan dipenuhi ketakutan.” Itulah gunanya teman, selalu mengingatkan ketika kita
lupa, dan ada untuk tertawa bersama ketika senang.
Hal
yang kemudian membangkitkan lagi semangatku adalah: “Masih ingat tidak Ning…
kamu dulu waktu SMP pernah ngalahin saya hlo, prestasimu dulu pernah ngalahin
saya… ingat waktu kelas satu dulu, saya ranking 13 kan… dan kalian malah dapat
ranking 5 besar. Menurutmu bagaimana perasaanku saat itu? sama, Ning sakit
juga, apalagi ada yang bilang gini… kamu ini pinter beneran gak sih,
jangan-jangan Cuma bohong ya. Gimana kalo kamu jadi saya waktu itu? tapi apakah
saya diam saja dan nangis terus nyerah gitu saja? Enggak! Saya melawan dan coba
sabar. Dan akhirnya bisa kan saya bangkit dan bisa jadi salah satu siswa
terbaik, kan?”
Teman, kamu menyadarkanku akan banyak hal. Ketika aku
merasa down, aku mencari siapa orang hebat yang bisa memotivasiku, ternyata
justru temanku sendiri. Seorang teman yang kusaksikan sendiri bagaimana
perjuangannya untuk merangkak. Dimana cemooh selalu mendera. Tapi kini, kamu udah
jadi orang hebat.
Do
an action! Itu yang kamu teriakkan dalam pesanmu. Meski hanya berupa tulisan
tanpa irama, aku membaca seolah itu teriakan paling memekakan telingaku. Kau
benar teman, sesungguhnya masalah itu ada dalam diri kita sendiri, dan kita sendirilah
yang mampu merubahnya.
Aku bukan
sok suci hlo. Aku juga masih banyak belajar. Jujur itu emang susaaaaah
buangeeet! Tapi, kalo gak dimulai sekarang, kapan lagi? ayo kita sama-sama
belajar untuk membebaskan koruptor dalam diri kita. Jadilah orang hebat,
bersih, dan jujur. Karena kita terlahir sebagai pemenang, rugi dong kalau kita
gak pernah jujur sama diri kita sendiri. Menjadi luar biasa itu tidak selalu
dibuktikan dengan nilai yang excellent. Justru, orang hebat itu adalah yang
selalu mengalami kegagalan, karena dari kegagalan itu mereka banyak belajar dan
memperbaiki kesalahannya. Sesuatu yang didapat secara instant, hilangnya juga
cepet, hlo. Maka, dapatkan sesuatu itu dengan segala kemampuan dan potensi
dirimu, dan menangkan setiap event dalam hidupmu, karena hidup itu perjuangan. Jadilah
pemenang, dimanapun berada, dan kapanpun!?
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar