Wahai shubuh,
dengan segala kesejukannya,
Kutitip rahasia
sehat dan rezekiku,
Tutup rapat dengan
embun sejukmu dari pandangan mataku
Biarlah kujalani
pagi dengan rasa syukurku
Agar aku menghargai
sehat dan rezeki yang kuperoleh
Wahai dhuhur,
dengan sengat surya yang terang terpancar,
Kutitip
rahasia keberhasilanku dan kesuksesanku
Tutup rapat
dengan bakar semangat suryamu
Biarlah aku berjuang
dengan segala dayaku
Agar diri
merasakan lelahnya perjuangan
Agar diri tak
melupakan kerasnya batu yang terus menghantam
Agar diri menghargai
setiap proses keberhasilan dan kesuksesan
Wahai ‘Asar, dengan
matahari keorenannya
Kutitip rahasia
di penghujung waktuku
Tutup rapat dengan
firman-Nya
Bahwa sungguhnya
manusia dalam keadaan merugi (QS. Al-‘Asr)
Agar setiap waktu
tertapak dengan rencana
Agar diri enggan
berlaku aniaya
Agar langkah tak
lepas dari petunjuk-Nya
Wahai Maghrib,
dengan rona jingga,
Yang
sepenggal naik cahayanya, kemudian tenggelam tertelan bumi
Kutitip rahasia
nafas ini
Tutup rapat dengan
malam yang mulai berkabut
Agar diri tak
lupa bersiap dengan bekal perjalanan malam
Agar diri tak
menyiakan kesebentaran kedatanganmu
Wahai Isya’,
dengan kepekatan yang penuh misteri,
Kutitip rahasia
pagi jika masih kutemui esok,
Tutup rapat
dengan segala keindahan yang kau tawarkan melalui jendela langit
Biarkan aku
beristirahat dengan sejenak
Menikmati
setiap pernik yang tergantung di atas sana
Bercengkrama
dengan rembulan malam
Berkejaran
dengan gemintang merajut asa
Atau
menghitung napas yang kian kikis
Aku titip
rahasia,
Pada apapun,
pada siapapun yang tahu renik kehidupanku
Seperti
kutitipkan rahasia pada lima waktuku
Bantul, 5 Oktober 2016, disela waktu PPL di SMK 1 Muhammadiyah Bantul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar