Selasa, 04 Oktober 2016

Pada Sebaris Rindu


Kusadari tapak langkah ini kian jauh
Umur ini semakin menghabiskan jatah napas
Kian detik mendekati masa rehat dari fana
Yang entah kapan menjangkau raga

Kusadari tak banyak kebaikan yang kukumpulkan
Tak banyak tabungan dalam kotak amal untuk bekalku nanti

Aku tahu, perjalanan setelah fana adalah keabadian
Perjalanan panjang yang melelahkan jika tak cukup bekal
Perjalanan bersua dengan sintesa jiwa

Wahai pemilik jiwaku dan penggenggam semesta,
Layakkah diri berlumur dosa ini mencium bau jannah-Mu?
Mengucap salam untuk kekasih-Mu?
Bershalawat untuknya, juga berdiri pada barisannya?

Aku tahu, diri ini penuh dengan kealpaan
Penuh dengan kerikil-kerikil dosa yang mengiringi perjalananku
Dan terkumpul menjadi gunung dosa yang menjulang

Masihkah pantas meminta ampunmu yang seluas lautan, selebar langit di angkasa?
Sedangkan kesalahan demi kesalahan terus terulang
Masihkah pena malaikatmu menulis segala kebaikan dari niatku?
Sedangkan aku kadang tak sanggup melakukannya

Pada perenungan di malam yang hening,
Pada kesadaran yang tertumpah dalam sujud,
Ingatkan aku pada sebaris rindu
Rindu terbaikku pada-Mu

Ku ingin mengulang sebaris rinduku pada-Mu, dengan rindu terbaikku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar