Senin, 08 Oktober 2018

MERASAKAN CINTA



Tak perlu berfikir terlalu lama untuk memutuskan menerima niatan baikmu. Meski aku belum mengenalmu terlalu baik. Hanya saja, aku tak lagi takut memutuskan hidup bersamamu.
Bagiku, hanya laki-laki baik yang tak banyak beralasan ketika diminta datang ke orang tua wanita. Jadi, apa yang aku khawatirkan?

Bukankah hanya laki-laki baik yang berani mendekati seorang wanita untuk dinikahi? Bukan dipacari.
Hasil gambar untuk kasmaran
Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak pernah berdalih dengan kata “ingin mengenal dulu dengan jalan pacaran”? mengenal tak perlu melalui jalan pacaran, pergi berdua, sering jalan bareng, dan apapun yang menjurus pada maksiat. Laki-laki yang baik tau cara terbaik untuk mengenal sosok wanita yang ingin dinikahinya.

Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak membiarkan wanita menunggu? 2 tahun lagi. 5 tahun lagi. Atau sudah punya rumah dulu. Punya mobil. Dan lain sebagainya yang menunjukkan lemahnya komitmen dalam dirinya. Betapa menunjukkan keterpengecutannya.
Bagiku laki-laki baik adalah yang tak banyak janji menikahi. Tapi pembuktian siap menikahi.

Dan kamu, F
Semoga laki-laki baik itu adalah kamu.
Aku tak perlu takut ketika kembali “merasakan cinta” meski saat ini belum benar-benar tau apa itu cinta dan bagaimana rasa sesungguhnya.

Tapi, aku tidak pernah takut ketika aku jatuh cinta saatnya  nanti, saat kamu menjabat tangan ayahku dan mengucap ijab qobul.
Aku berdoa semoga kamu adalah anugrah terindah yang Allah berikan untukku.

F, mungkin aku harus berterimakasih pada ayahku yang mengizinkanmu bertamu ke rumah dan menerimamu dengan senang hati.
Wajah datar itu, aku pikir akan mempersulit kedatanganmu. Ternyata ayahku tak mempermasalahkan apapun tentangmu, juga keluargamu. Ayah hanya ingin yang terbaik untuk anaknya ketika yang datang memang baik agamanya juga akhlaknya, tak ada alasan tidak menerima.

Setelah hari itu tiba....

Aku ingin benar-benar bisa mencintaimu dengan sebenarnya. Begitupun kamu. Kuharap bisa mencintaiku dengan sebenarnya. Aku ingin bisa merasakan bagaimana romantis yang dicontohkan Rasulullah dengan istrinya. Melakukan hal-hal sederhana yang membahagiakan, dengan bonus pahala besar disisi-Nya.

F, kuharap kali ini aku merasakan cinta yang tak salah.

Bantul, 8 Oktober 2018_Badai Rindu_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar