Tak perlu berfikir terlalu lama untuk memutuskan menerima niatan
baikmu. Meski aku belum mengenalmu terlalu baik. Hanya saja, aku tak lagi takut
memutuskan hidup bersamamu.
Bagiku, hanya laki-laki baik yang tak banyak beralasan ketika diminta
datang ke orang tua wanita. Jadi, apa yang aku khawatirkan?
Bukankah hanya laki-laki baik yang berani mendekati seorang wanita
untuk dinikahi? Bukan dipacari.
Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak pernah berdalih dengan
kata “ingin mengenal dulu dengan jalan pacaran”? mengenal tak perlu melalui
jalan pacaran, pergi berdua, sering jalan bareng, dan apapun yang menjurus pada
maksiat. Laki-laki yang baik tau cara terbaik untuk mengenal sosok wanita yang
ingin dinikahinya.
Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak membiarkan wanita
menunggu? 2 tahun lagi. 5 tahun lagi. Atau sudah punya rumah dulu. Punya mobil.
Dan lain sebagainya yang menunjukkan lemahnya komitmen dalam dirinya. Betapa menunjukkan
keterpengecutannya.
Bagiku laki-laki baik adalah yang tak banyak janji menikahi. Tapi pembuktian siap menikahi.
Dan kamu, F
Semoga laki-laki baik itu adalah kamu.
Aku tak perlu takut ketika kembali “merasakan cinta” meski saat ini
belum benar-benar tau apa itu cinta dan bagaimana rasa sesungguhnya.
Tapi, aku tidak pernah takut
ketika aku jatuh cinta saatnya nanti,
saat kamu menjabat tangan ayahku dan mengucap ijab qobul.
Aku berdoa semoga kamu adalah anugrah terindah yang Allah berikan
untukku.
F, mungkin aku harus berterimakasih pada ayahku yang mengizinkanmu
bertamu ke rumah dan menerimamu dengan senang hati.
Wajah datar itu, aku pikir akan mempersulit kedatanganmu. Ternyata ayahku
tak mempermasalahkan apapun tentangmu, juga keluargamu. Ayah hanya ingin yang
terbaik untuk anaknya ketika yang datang memang baik agamanya juga akhlaknya, tak
ada alasan tidak menerima.
Setelah hari itu tiba....
Aku ingin benar-benar bisa mencintaimu dengan sebenarnya. Begitupun
kamu. Kuharap bisa mencintaiku dengan sebenarnya. Aku ingin bisa merasakan
bagaimana romantis yang dicontohkan Rasulullah dengan istrinya. Melakukan
hal-hal sederhana yang membahagiakan, dengan bonus pahala besar disisi-Nya.
F, kuharap kali ini aku merasakan cinta yang tak salah.
Bantul, 8 Oktober 2018_Badai Rindu_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar