Rabu, 07 Oktober 2015

(RENUNGAN)


Sebuah Pesan
 oleh: Nin Wahyuni

Guys…siapa sih yang gak pernah ngrasain jenuh, tiba-tiba seperti asing? Atau tiba-tiba sedih dan gak semangat? Sama guys… aku juga seperti itu. Bahkan sering sekali merasakan hal semacam itu. Tapi satu hal yang aku minta ketika perasaan itu tiba-tiba hadir dan menumbangkanku, yaitu: Allah, hadirkan seorang teman yang selalu mengingatkan aku akan diri-Mu. Kumpulkan aku dengan orang-orang yang selalu dekat dengan-Mu.
Jadi, ketika rasa dimana tak ada harapan lagi, selalu ada teman yang mengingatkan tentang harapan itu. Mungkin tidak seperti Mario Teguh ataupun  ustadz-ustadz yang suka ceramah di TV. Tapi, seorang teman atau beberapa teman yang selalu ada didekat kita bisa menjadi motivator terbaik untuk kita. Karena mereka lebih tulus mengulurkan tangan membantu kita untuk bangkit.
Sebuah pesan dari seorang teman ketika dititik rasa jenuhku, adalah: masalah…ujian itu ada bukan untuk kita hindari…melainkan untuk kita hadapi dan kita lawan…dan kita pecahkan. Karena apabila kita hindari maka selamanya masalah itu takkan pernah selesai…dan apabila kita berhasil melewatinya maka saat itu kita telah naik satu tingkatlebih tinggi.
Inget guys…kita terlahir bukan untuk menjadi seorang pengecut yang lari dari masalah. Setiap masalah yang menimpa kita, itu bukti cinta Allah kepada kita. Semakin besar masalah yang kita hadapi, semakin tinggi kedudukan kita. 
Setiap kita menghadapi masalah, maka renungkan. Mungkin saja di balik setiap masalah itu terselip pesan Tuhan untuk kita. Coba deh resapi lebih dalam lagi, bukankah dengan masalah-masalah yang menimpa kita justru membuat kita lebih bisa menikmati hidup? Selalu ada tantangan dalam hidup kita yang membuat hidup tidak monoton dan membosankan. 
Orang yang hidupnya dipenuhi masalah, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan  pantang menyerah. Ia akan terbiasa memecahkan masalah tanpa keluh kesah. Beda dengan orang yang tak suka dengan masalah. Ia akan cenderung menjadi pengeluh dan putus asa. Orang yang seperti itu adalah pribadi yang rapuh dan merepotkan orang lain. 
Pernah kan kita mendengar atau membaca status, atau apalah tentang seseorang yang mengatakan, “Tuhan, mengapa hidupku penuh dengan masalah?” atau "Hidupku kok penuh masalah sih?" biasanya orang seperti itu “kurang melihat dan mendengar” keberadaan orang lain bahwa sesungguhnya masih banyak yang menghadapi masalah lebih besar dibanding dirinya. Apalagi kalau masalahnya hanya karena putus cinta. Naudzubillah 
Kawan, semoga kita bukanlah pribadi yang rapuh, karena Negeri ini butuh kita untuk menjadi agent of change. Ketika masalah datang tanpa permisi, katakan : “Wahai masalah Allah yang Maha Besar.” Kemudian renungkan dan rasakan kehadiran-Nya. Mungkin ada pesan yang akan disampaikan kepada kita, atau justru sebuah belaian kasih sayang dari-Nya.
***
Yogyakarta, 7 Oktober 2015, dalam renungan sore di taman FKIK UMY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar