Oleh: Nin Wahyuni
Cinta?
mungkin sebagian orang mulai bosan membicarakan tentang cinta. Tapi tidak
bagiku. Cinta hadir dengan segala keunikan, karena kata cinta yang tersusun
dari lima huruf ini memiliki banyak makna. Setiap orang memiliki persepsi
sendiri-sendiri tentang cinta. Begitupun menurutku maupun menurut kalian, kan? Well,
cinta itu mudah sekali diucapkan. Cinta mudah untuk diuraikan dengan
kata-kata indah nan romantis. Tapi satu hal yang susah, yaitu mendefinisikan
cinta itu sendiri. Banyak yang tak paham dengan kata-kata cinta yang ia
ucapkan. Banyak yang tak mengerti apa itu cinta. Cinta laksana dua sisi mata
uang. Tergantung pribadi masing-masing dari sisi mana mereka mengartikan dan
memaknainya.
Dulu yang
aku tahu cinta itu hanya diberikan kepada lawan jenis saja. Jika sudah
berbicara tentang cinta, pasti pikiranku langsung membayangkan sosok idaman.
Hati menjadi melayang-layang ketiup angin. Yah, begitulah cinta yang aku
rasakan. Apalagi kalau perasaan cinta itu terbalas, wiuhhh senengnya
bukan main. Ketawa-ketiwi sendiri sambil megangin Hp. Gila mendadak deh
jadinya! Tapi ketika cinta tersebut tak lagi sejalan, maka yang terjadi adalah
saling menyakiti. Dunia yang tadinya hanya milik berdua (bagi orang yang
dimabuk cinta) tiba-tiba akan berubah gelap seketika. Air mata berderai-derai,
majas hiperbolanya air mata menganak sungai(lebay amat sihhh!!!). Ya begitulah
kalau salah mengartikan cinta. Menempatkan cinta tak pada tempatnya. Kalau
sudah kehilangan pasti galau mulu. Itu sih dulu…
Dalam buku Kuliah Aqidah Islam yang
di tulis Prof. Yunahar Ilyas beliau menuliskan bahwa Abdullah Nasih ‘Ulwan
membagi cinta menjadi tiga tingkatan. Pertama, Mahabbatul Ula, yaitu mencintai
Allah, Rasul-Nya, dan Jihad Fi Sabilillah. Kedua, Mahabbatul Wustha, yaitu mencintai
sesuatu yang dicintai Allah dan Rasul-Nya dengan cara yang diizinkan-Nya. Ketiga,
cinta yang berlebih-lebihan hingga mengalahkan cintanya kepada Allah. But,
cinta yang selalu membawa kedamaian di hati ya cinta kepada Allah.
Kemudian warna-warni cinta lainnya
datang dari sesama manusia yang menjelma menjadi orangtua, teman, sahabat, dsb.
Kita tak akan merasa tersakiti lagi deh gara-gara cinta. Gak akan lagi denger
cinta itu bulshit, sakitnya tuh disini(Cita citata), luka disini(ungu),
ataupun yang populer seperti cinta ditolak dukun bertindak.
Sebagai generasi muda yang berwawasan
luas, jangan mau galau gara-gara gak ngedapetin si doi cuma untuk jadi
pacarnya. Lebih baik menanti jodoh halal yang sudah dijanjikan Allah. Bener gak
Sob? Sekarang saatnya berprestasi dan memperbaiki diri. Jangan biarkan masa
muda kita melayang tanpa arah hanya gara-gara cinta yang belum pasti. Kalau
kata anak-anak Rohis Jomblo sampai halal. Setuju????
Ingat dong dengan Firman Allah yang
sangat familiar, yaitu QS An-Nur ayat 26
“Perempuan-perempuan yang keji untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang
keji(pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik(pula)…”
Untuk itu muslimah sejati adalah muslimah yang
ANTI GALAU guys!!! Lebih baik menanti yang pasti datang daripada menjalani
dengan yang tak pasti tanpa sebuah ikatan suci. Menjadi muslimah itu laksana
MUTIARA yang mahal harganya dan langka didapat, sehingga akan banyak dicari
oleh orang-orang yang berkomit tinggi. MasyaAllah…
Maaf
jika kata-kataku sok menggurui, tapi asli aku juga baru belajar istiqamah.
Tulisan ini juga sebagai nasihat untuk aku sendiri sebagai orang yang baru
belajar. Aku juga pernah kok ngrasain Fall In Love dan virusnya susah
sekali ditolak kalau sudah menjalar keseluruh tubuh. But, banyak jurus
untuk mengendalikan dan menghindari jika tau indikasinya.
Sekali
lagi, cinta itu indah. Cinta itu anugrah. Jangan rusak keindahannya dengan nafsu.
Biarlah cinta menghiasai kehidupan kita. Gapailah CINTA ALLAH. GAPAILAH
RIDHONYA untuk kehidupan yang lebih bermakna agar bertebaran warna-warni cinta
menghampiri kita. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar