Rabu, 24 Oktober 2018

Cinta Terbaik dari Laki-Laki Terbaik : Calon Imamku



Hasil gambar untuk gambar bunga pernikahan 
Cinta terbaik dari laki-laki terbaik. Iya kamu. Kamu calon imamku. Laki-laki yang punya komitmen tinggi berani mendatangi waliku.Cintamu adalah yang terbaik dari siapapun yang pernah hadir di masa lalu.
Kamu pernah bilang bahwa serius itu hanya ditunjukkan ke waliku—yaitu bapakku. Dan kamu benar menepati janjimu. Wanita mana yang gak baper sepertiku? Baru berkenalan beberapa bulan, tanpa waktu lama berani datang ke rumah, dan tak berselang lama membawa orang tua. Ahhh betapa tak terduganya Dia menggantikan dengan sosokmu yang lebih baik. Sesuai dengan apa yang aku adukan pada-Nya tentang kriteria yang bisa membawaku ke Syurga-Nya.

Tinggal menghitung pergantian bulan dengan satu tangan, semua rasa yang masih rapi tersimpan akan buncah di hari akad yang begitu kunanti.
Terimakasih telah memilihku dari jutaan wanita yang ada, yang bahkan jauh lebih baik dariku. Aku adalah wanita paling beruntung yang kau pilih.
Ketika menikah nanti, mungkin aku belum bisa masak. Tapi, percayalah aku tidak akan membuatmu kelaparan. Aku akan belajar masak dari ibumu atau ibuku. Maka bersabarlah.
Ketika menikah nanti, aku belum bisa dandan yang cantik, yang bisa menyambutmu setiap pulang kerja. Bahkan aku tidak hafal alat-alat make up yang bisa memoles wajahku apalagi memakainya. Tapi, percayalah aku akan menjaga wuduku agar tetap teduh setiap kamu memandangku kala lelah. Perlahan aku akan belajar bagaimana berdandan untuk menyenangkanmu.

Ketika nanti sudah menikah, mungkin aku belum bisa melakukan banyak hal tentang bagaimana mengurus rumah. Tapi, percayalah bahwa aku akan berusaha membuat rumah tetap nyaman dan bersih, agar kamu bisa bersantai dan beristirahat usai lelah bekerja.
Ketika nanti kita menikah, dan aku belum bisa menyenangkanmu, tegur dengan caramu yang paling lembut. Aku lebih mudah memahami daripada ucapan penuh amarah.
Ketika nanti sudah menikah, dan mendapati aku belum baik bacaan ngajinya, tolong bimbing dengan penuh kasih sayang.

Jika aku belum bisa melakukan seperti apa yang kamu minta, luaskan kesabaranmu untuk membimbingku agar menjadi sosok yang layak bersanding denganmu.
Cintamu adalah yang terbaik, calon imamku. Bahkan sampai detik inipun kamu tidak pernah menuntutku dengan banyaknya “PR” bagaimana menjadi istri yang baik.
Semoga Allah mudahkanku memperbaiki diri agar hadirku adalah penyejukmu tanpa menunggu pintamu.

Bantul, 25 Oktober 2018~Kala Rindu Menyapa


Senin, 08 Oktober 2018

MERASAKAN CINTA



Tak perlu berfikir terlalu lama untuk memutuskan menerima niatan baikmu. Meski aku belum mengenalmu terlalu baik. Hanya saja, aku tak lagi takut memutuskan hidup bersamamu.
Bagiku, hanya laki-laki baik yang tak banyak beralasan ketika diminta datang ke orang tua wanita. Jadi, apa yang aku khawatirkan?

Bukankah hanya laki-laki baik yang berani mendekati seorang wanita untuk dinikahi? Bukan dipacari.
Hasil gambar untuk kasmaran
Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak pernah berdalih dengan kata “ingin mengenal dulu dengan jalan pacaran”? mengenal tak perlu melalui jalan pacaran, pergi berdua, sering jalan bareng, dan apapun yang menjurus pada maksiat. Laki-laki yang baik tau cara terbaik untuk mengenal sosok wanita yang ingin dinikahinya.

Bukankah hanya laki-laki baik yang tidak membiarkan wanita menunggu? 2 tahun lagi. 5 tahun lagi. Atau sudah punya rumah dulu. Punya mobil. Dan lain sebagainya yang menunjukkan lemahnya komitmen dalam dirinya. Betapa menunjukkan keterpengecutannya.
Bagiku laki-laki baik adalah yang tak banyak janji menikahi. Tapi pembuktian siap menikahi.

Dan kamu, F
Semoga laki-laki baik itu adalah kamu.
Aku tak perlu takut ketika kembali “merasakan cinta” meski saat ini belum benar-benar tau apa itu cinta dan bagaimana rasa sesungguhnya.

Tapi, aku tidak pernah takut ketika aku jatuh cinta saatnya  nanti, saat kamu menjabat tangan ayahku dan mengucap ijab qobul.
Aku berdoa semoga kamu adalah anugrah terindah yang Allah berikan untukku.

F, mungkin aku harus berterimakasih pada ayahku yang mengizinkanmu bertamu ke rumah dan menerimamu dengan senang hati.
Wajah datar itu, aku pikir akan mempersulit kedatanganmu. Ternyata ayahku tak mempermasalahkan apapun tentangmu, juga keluargamu. Ayah hanya ingin yang terbaik untuk anaknya ketika yang datang memang baik agamanya juga akhlaknya, tak ada alasan tidak menerima.

Setelah hari itu tiba....

Aku ingin benar-benar bisa mencintaimu dengan sebenarnya. Begitupun kamu. Kuharap bisa mencintaiku dengan sebenarnya. Aku ingin bisa merasakan bagaimana romantis yang dicontohkan Rasulullah dengan istrinya. Melakukan hal-hal sederhana yang membahagiakan, dengan bonus pahala besar disisi-Nya.

F, kuharap kali ini aku merasakan cinta yang tak salah.

Bantul, 8 Oktober 2018_Badai Rindu_