Jumat, 01 Juli 2016

Wanita: What Do You Think?



Hasil gambar untuk gambar wanita sholehah
Terkadang kita harus kembali menengok sejarah, dimana masa sebelum Islam datang. Zaman jahiliyah. Kesewenang-wenangan terhadap makhluk bernama  wanita. Dimana derajat wanita sangat direndahkan. Sedikit yang dapat saya ingat mengenai wanita di buku “Yuk Berhijab” Ustadz Felix Siauw, beliau menuliskan mengenai wanita pra Islam. Wanita dijadikan pemuas nafsu birahi. Wanita diperjual belikan ibarat dagangan. Bahkan di Jazirah Arab, bagi anak perempuan yang lahir ia akan di kubur hidup-hidup. Atau di India yang lebih tidak manusiawi, yaitu ketika suaminya meninggal, maka perempuan(istri) tidak layak hidup lagi sepeninggal suaminya. Atau, ada cerita lain lagi mengenai wanita?
Hingga di utuslah Muhammad SAW untuk meluruskan agama Islam yang dibawa oleh Ibrahim a.s. Satu-satunya agama yang menghargai wanita. Seperti yang termaktub dalam  QS. Al-Nisa’ yang berarti wanita. Betapa mulianya wanita ketika Islam datang di tengah-tengah manusia. Bahkan wanita menjadi satu diantara banyak keberhasilan laki-laki. Mungkin kita pernah mendengar semacam pepatah atau hanya kata-kata mutiara yang berbunyi, “Di balik laki-laki hebat, ada wanita di belakangnya”. Kurang lebih seperti itulah.
Berikut adalah sekilas kisah romantis antara Rasulullah Muhammad dan Khadijah.
Khadijah adalah orang yang pertama kali bersaksi atas kerasulan Muhammad Saw., yang tidak lain suaminya sendiri. Dengan kekayaan yang dimiliki, Khadijah membantu setiap perjuangan Rasul. Dan dari rahimnyalah Muhammad mendapat keturunan( Rachman, 2015:16).

Khadijah, ia seorang istri yang mencintai suaminya dan juga beriman, berdiri mendampingi Nabi Saw., suami yang dicintainya, untuk menolong, menguatkan, dan membantu sehingga dengannya Allah meringankan beban Nabi. Tidaklah Rasul mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, baik penolakan maupun pendustaan, yang membuat beliau sedih, kecuali Allah melapangkannya melalui istrinya ketika beliau kembali ke rumahnya( Rachman, 2015:16).

Tidak hanya itu, tetapi ada Asma' binti Abu Bakar yang turut menoreh tinta emas dalam perjuangan Nabi, yaitu ia ikut menyertai Nabi Muhammad Saw dalam perang Yarmuk  dan berperang layaknya pejuang. Itulah sekelumit perjuangan wanita yang menorehkan sejarah indah peradaban Islam. Dan masih banyak lagi kisah-kisah wanita pejuang yang turut andil dalam kejayaan Islam.
Wanita adalah tiang Negara. Jika ingin menegakkan Negara, lindungilah wanita; dan jika ingin menghancurkan Negara, hinakanlah dia( Rachman, 2015:14).

Betapa pentingnya memuliakan makhluk bernama wanita. Karena dari rahim seorang wanita itulah akan lahir generasi-generasi penerus yang akan melanjutkan estafet pembangun peradaban Bangsa.
Wanita menduduki garda terdepan dalam perjuangan. Bahkan Nabi Saw pernah ditanya siapa yang paling berhak dihormati , diantaranya ayah dan ibu, beliau menjawab, “Ibumu”, hingga tiga kali, kemudian “Ayahmu”.
Wahai wanita, what do you think about us? Betapa Islam telah memuliakan kita. Meninggikan derajat kita. Bahkan ada dalam surat Al-Qur’an yang mengkhususkan untuk kita, yang artinya “Wanita” yaitu QS. Al-Nisa’. Betapa Rasulullah Sang pembawa cahaya telah menjadikan kita mulia. Tapi, sudahkah kita menghargai diri kita sendiri?
Sudahkah hijab menjadi kain wajib yang kita kenakan? Sudahkah air wudhu menjadi penghias wajah kita? Sudahkan dzikir menjadi penyejuk bibir kita? Sudahkah mata digunakan untuk melihat ciptaan-Nya? Sudahkah telinga digunakan untuk mendengar firman-Nya? Sudahkah… semua anggota tubuh kita digunakan untuk beribadah pada-Nya?
Tetapi, kebanyakan kita masih belum juga tersadar akan fitrah yang seharusnya kita jaga. Kita adalah seindah-indah hiasan dunia. Fitrah kita adalah menjadi wanita Sholehah. Bukan menjadi fitnah.
***
Wanita adalah makhluk yang diciptakan dengan begitu indahnya oleh Allah. Dengan segala keindahan dan daya tariknya. Itulah mengapa wanita harus pandai menjaga diri dari segala gangguan.
Biarlah dibilang kuno, norak, ketinggalan zaman karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Tapi, izzah dan iffah seorang wanita harus tetap terjaga. Satu hal yang harus kaum wanita camkan, “ Masa depan lelaki tak dinilai dari masalalunya, sedang wanita kebalikannya. Wanita dipilih karena masa lalunya”. Jika saat ini kehormatan seorang wanita telah diberikan pada laki-laki yang bukan suaminya, lalu apakah yang akan diberikan pada suaminya kelak? Jika laki-laki, asal dia memiliki masa depan yang baik, siapa yang akan mempermasalahkan masa lalunya? Coba renungkan lagi, wahai wanita. Kita adalah tiang. Kita adalah penggemilang peradaban. Jangan sampai menyesal dikemudian hari karena kealpaan menjaga diri.
Betapa berharganya diri kita wahai wanita, wahai muslimah.
Biarlah hanya laki-laki sejati yang berani mendatangi wali yang memilikimu. Bukan yang banyak janji dan yang berkata tak pasti.
***
Ref.
Rachman, Fauzi. Wanita Yang di Rindukan Syurga: Beribadah tanpa Lelah. 2015. Bandung: Mizania

Tidak ada komentar:

Posting Komentar