Cemerlanglah Wahai Pahlawan Pembentuk Insan Cendekia
oleh: Nin Wahyuni
Guru, di gugu lan di
tiru.
Guru yang baik adalah yang
dapat menjadi tauladan bagi murid-muridnya. Sebagai seorang guru, tidak hanya
mampu mengajarkan saja. Tapi guru yang baik adalah yang dapat juga mendidik,
membimbing, dan mengarahkan peserta didiknya untuk menghadapi dunia nyata.
Sesuai juga dalam UU RI nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen, bahwa:
Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam film Little Big Master, pendidikan
yang baik tidak terletak pada perangkat keras, tetapi ada dalam hati seorang
guru. Artinya guru adalah salah satu
perubah peradaban. Guru adalah sang pencerah di masa depan.
Jadilah guru yang professional
yang memiliki 4 standar kompetensi, seperti yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 bahwa seorang guru harus memiliki
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Tapi guru yang baik lebih dari
itu. Guru yang baik adalah guru yang tidak berhenti untuk belajar, walau empat
kompetensi itu sudah di dapat. Bahkan, menjadikan mengajar itu adalah bagian
dari hidupnya. Mengajar merupakan panggilan hati, dan dapat mempengaruhi
kehidupan murid-muridnya.
Bawalah
Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Jadi, masuki dahulu dunia mereka
karena tindakan ini akan memberi kita izin untuk memimpin, menuntun, dan
memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih
luas(DePorter,
2006:6).
Berikut adalah definisi seorang
guru yang baik dan professional menurut saya. Menjadikan mengajar adalah
sesuatu yang menyatu dalam dirinya, yang mampu membawa perubahan untuk peserta
didiknya. Seorang guru adalah, seorang yang mampu mengantarkan peserta didiknya
untuk menghadapi dunia nyata, dan tidak pernah putus asa dengan kemajuan, namun
memanfaatkannya untuk terus belajar, untuk membentuk generasi masa depan yang
tangguh, yang mampu bersaing dan melakukan perubahan—merubah wajah bangsa yang kehilangan
taring di kancah dunia.
Jadilah seorang guru yang lebih
dari kata baik, yang tidak pernah lelah berinovasi dalam mengajar, agar peserta
didiknya tidak hanya memahami bahwa sekolah itu hanya sebuah ‘perlombaan’,
tetapi lebih daripada itu—yaitu untuk ‘memahami dan mengerti’ tentang
kehidupan, yang mengajarkan sesuatu yang baru dengan penemuan-penemuannya, agar
muridnya tidak selalu terpacu dalam perlombaan menghafal teks.
Seorang guru yang baik itu
selalu memiliki metode untuk memudahkan siswa memahami pelajaran yang ia
sampaikan. Menjadikan mengajar merupakan ladang ibadah yang tak pernah putus
pahalanya.
Itulah mengapa saya
bercita-cita menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru yang tidak hanya
sekedar “baik”, tapi lebih dari itu. Saya ingin menjadi seorang guru yang selalu
di nantikan murid-murid saya. Saya ingin menjadikan murid saya haus akan ilmu.
Untuk itu saya harus terus belajar, belajar, dan belajar. Menuntut ilmu
sepanjang hayat, yang tak kenal kata menyerah dan lelah. Apakah anda berpikiran
sama dengan saya? Menjadi seorang guru yang baik untuk negeri tercinta ini? be
the best teacher to other people and your self.
REFERENSI:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
Bobbi Deporter, Mark Reardon, dan Sarah Singer. Quantum
Teaching.2001(III). Penerbit Kaifa: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar