(Catatan Nin Wahyuni)

Hidup itu perjuangan tanpa
henti, dan Man Jadda Wa Jadda. Allah itu sesuai prasangka hambaNya. Ketika
kita merasa hidup itu tidak adil dengan segala kesulitan yang menghadang,
sementara kita melihat banyak orang diluar sana hidup enak dan tertawa riang,
sedang kita harus berjuang mengangkat beban di pundak. Sekali lagi Allah itu
sesuai prasangka hambaNya. Tak mungkin Allah menimpakan suatu kesulitan diluar
batas kemampuan hamba-Nya. Teruslah bermimpi menjadi orang besar, dengan mimpi
yang besar, jangan biarkan pikiran dan keadaan menghalangi untuk sebuah
pencapaian BESAR. Ingat, atur pula strategi untuk meraihnya serta bergaullah
dengan orang-orang hebat disekitarmu—terinspirasi dari Oki Setiana Dewi dalam
Curahan Hati Perempuan.
Mencapai predikat Exellent Life itu tidak mudah. Butuh perjuangan yang Extra ordinary pula. Seperti hukum Newton III tentang aksi reaksi, yaitu Jika sebuah benda mengerjakan gaya terhadap benda lain, maka benda lain akan mengerjakan gaya yang sama besar dan berlawanan pada benda tersebut. Jadi, jika kita menginginkan hasil yang maksimal maka usaha yang dilakukan juga harus maksimal.
Dalam hidup terkadang merasakan
gejolak, bahkan mungkin sering dialami banyak orang. Hingga tak segan
menyalahkan keadaan. Tapi dengan bersyukur itulah obat paling mujarab untuk
mengatasi berbagai keadaan. Syukur itu kunci kesuksesan. Seperti kata Mery
Riani bahwa kita harus menghargai diri sendiri sebelum orang mencemooh kita. Kita
memiliki potensi, hanya bagaimana kita bisa mengolah potensi tersebut menjadi
sesuatu yang luar biasa dalam diri kita.
Terkadang dalam diri ada
perasaan ‘aku capek’, ‘aku pengen berhenti’, dsb. Disitulah sebenarnya kita
sedang belajar kehidupan. Kita diajarkan menjadi ‘orang hebat’. Ketika kita
melihat orang lain tanpa kesibukan, tanpa beban, tanpa kesusahan financial,
hidup serba enak sedangkan kita harus memikul banyak beban. Bahkan kita
berfikir bagaimana cara bertahan hidup dengan segudang kebutuhan yang tidak
semuanya bisa dipenuhi. Ketika orang hanya focus dengan satu tugas, kita masih
harus berfikir menyelesaikan banyak tugas. Ketika kita melihat orang dengan
nyenyaknya tidur, sedangkan kita masih bergumul dengan tugas dan segudang
kesibukan, sebenarnya itu semua adalah kehidupan yang sedang mengajarkan kita
cara hidup. Kita bisa memanfaatkan waktu lebih banyak untuk beraktifitas. Entah
seberapa lelahnya, pasti ada saat dimana kita akan memetik hasil dari segala
jerih payah yang sudah kita lakukan. Ibarat kita menebar benih, kemudian
merawatnya, hingga akhirnya kita akan menuai dari apa yang kita tanam. Kuncinya
tetaplah SABAR dan BERSYUKUR.
Allah telah
berfirman dalam QS. Al-Zalzalah ayat 7-8
“Maka barang
siapa mengerjakan kebaikan seberat Dzarrah, niscaya dia akan
melihat(balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat Dzarrah,
niscaya dia akan melihat(balasan)nya.”
Menurut
ayat diatas tidak ada yang sia-sia dengan apa yang telah kita kerjakan karena
semua perbuatan pasti ada balasannya. Selama masih sehat jasmani dan rohani,
gunakanlah sebaik-baiknya waktu. Karena keletihan saat ini adalah penentu
kehidupan dimasa depan. Jangan melulu melihat apa yang sudah dicapai orang,
tapi lihatlah bagaimana proses orang tersebut meraih kesuksesannya.
Excellent
Life itu dibentuk dengan berbagai proses, bukan seperti mie instan yang
tinggal diseduh. Tidak akan ada hidup yang luar biasa tanpa usaha keras dan
sungguh-sungguh. So hargai waktu, hargai diri sendiri, hargai
kesempatan, dan hadapi setiap tantangan. Semua itu akan menjadi cerita indah
ketika kita sudah sukses nanti. Go…go… Semangat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar