oleh: Nin Wahyuni
Hidup itu harus penuh warna. Walau kegagalan selalu menghadang ketika kaki hendak melangkah. Jika kita menyerah, sungguh kerugian sangat lekat karena kita melepas keberhasilan yang selangkah lagi. apakah seseorang bisa mengatakan dia sudah beriman sedangkan dia belum merasakan ujian dari-Nya?
Nabi SAW bersabda:
“sesungguhnya Jibril diberi tugas untuk mengurus segala
keperluan anak Adam. Jika seorang hamba yang kafir berdoa, Allah SWT berfirman
kepada Jibril, ‘Hai Jibril, tunaikan keperluannya. Sesungguhnya Aku tidak suka
mendengar permintaannya.’ Dan jika seorang hamba mukmin berdoa, Allah SWT
berfirman kepada Jibril, ‘Hai Jibril, jangan kau tunaikan dulu keperluannya,
sebab Aku senang mendengar permohonannya.”(HR. Ibnu An-Najjar dari Jabir r.a)
Tidak ada doa yang tidak
Allah kabulkan. Semua doa hamba-hambanya pasti dikabulkan. Termasuk doa-doa
orang kafir sekalipun. Allah maha adil atas segala sesuatu. Allah melimpahkan kenikmatan
dan segala permohonan orang kafir agar semakin jauh dari rahmat-Nya. Telah ia
tutup pintu-pintu kebenaran untuknya. kecuali orang-orang yang Allah kehendaki.
Orang kafir dibiarkan merasakan surganya di dunia sedang siksanya ditangguhkan.
Berbeda dengan orang mukmin ketika memohon disetiap doa-doanya. Seperti yang
tercantum dalam sebuah hadits “ tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan
suatu do’a, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal,
yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan(ditabung) untuknya
sampai akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang
serupa.(HR. Ath-Thabarani). Allah menguji hambanya yang mukmin agar tetap
bertakwa dan semakin rendah hati dengan ketetapan Allah. Allah telah
menjanjikan surga bagi siapa saja yang beriman kepada-Nya.